Aku senang berimajinasi. Apa yang akan kulakukan nanti, akan jadi apa aku ini. Aku selalu bermimpi kalau suatu saat aku akan berada di tempat yang jauh, yang selalu kuimpikan selama ini. Aku mencoba menggapai, melangkah perlahan, menyusuri jejak hidupku. Terkadang aku berhenti sebentar dan memandang sekitar, apakah aku berada di jalan yang benar? Lihatlah, aku punya segudang mimpi! Tapi entah mengapa, rasanya perjalanan ini masih jauh sekali. Aku tahu, aku masih muda, hidupku masih panjang. Tapi sampai kapan aku akan terus seperti ini, berada di tempat yang asing. Waktu ini terus berjalan, jam dinding terus berputar diiringi bunyi jarum detik yang menghentak. Semakin banyak suara hentakan, jantungku berdegup semakin cepat. Kau tahu apa artinya? Waktu tidak pernah berhenti. Setiap detik terus terbuang. Dan aku masih di sini. Mengitari kegiatan sehari-hari yang tidak pernah jelas apa tujuannya.
Terkadang aku mendengarkan harmoni waktu, tik, tok, tik, tok, dan tanpa sadar, waktuku untuk hari ini telah habis. Dan seperti biasa, tak ada yang berubah. Aku masih terkepung. Aku muak dengan keseharianku. Saat adikku sudah terlelap dalam mimpinya, aku berharap aku tidak tertidur. Agar aku tidak perlu bangun untuk menjalani keseharianku keesokan paginya. Muak, sangat muak. Aku ingin terlepas dari beban ini. Segala yang terjadi sangat melelahkan. Rasanya kehidupan yang kuinginkan jauh lebih sederhana dari ini. Aku tidak butuh uang, tetapi aku butuh mimpiku yang selama ini kutanam. Kebanyakan mereka tidak akan pernah mengerti. Aku telah memupuk mimpi ini sejak aku menginginkannya. Aku selalu mencoba menyempurnakan kemampuanku demi menjadikan mimpi ini kenyataan.
Aku kebanyakan mengeluh karena aku tidak berada dalam situasi yang selama ini kuimpikan. Tetapi aku masi berusaha. Aku menunggu waktu agar kenyataan ini berakhir. Agar aku dapat kembali bermimpi. Dua tahun. Semoga dua tahun bukan merupakan penantian yang panjang.
No comments:
Post a Comment